Minggu, 27 Mei 2012

Sejarah SWING




Berhubung Indonesia dan Jakarta pada khususnya dalam minggu pertama bulan Maret ini sedang hangatnya dengan pagelaran musik, Jakarta Internasional Java Jazz Festival 2010, maka saya mencoba menulis sejarah dan perkembangan musik Jazz yang disadur dari berbagai sumber. Kenapa saya perlu untuk menulis sejarah dan perkembangan musik Jazz?
Pertama, agar menghilangkan pemahaman sempit bahwa Jazz adalah musik yang rumit dan hanya untuk kalangan elit. Benarkah? Kedua, saya yakin, ribuan orang yang berbondong-bondong datang ke JJF , sebagian besar pasti bukan jazzer (sebutan untuk penikmat dan penggemar musik jazz). Kenapa? Karena kalau ditanya pada mereka, apalagi para ABG, tahukah anda apa itu jazz? Ada berapa aliran/genre dalam musik jazz ? Siapakah musisi-musisinya? Atau pertanyaan lainnya, musik yang dibawakan oleh John Legend itu termasuk aliran apa dalam musik jazz? Pasti akan bingung mau jawab apa.
Meskipun telinga saya telah dimanjakan dengan musik jazz sedari kecil, tetapi perlu waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan musik yang satu ini, apalagi mengetahui sejarah dan perkembangannya. Jadi, jika anda mengaku jazzer, tidak ada salahnya belajar sejarahnya juga kan?


Awal mula musik Jazz
Dari berbagai artikel dan tulisan yang ditelusuri, amat susah untuk mendefenisikan secara baku, arti kata jazz itu sendiri. Namun dari berbagai tulisan mengenai sejarah dan perkembangan musik dunia, kata jazz adalah bahasa “slang” daerah pinggiran pantai barat Amerika Serikat dan untuk pertama kalinya dipakai secara resmi penggunaan istilah musik jazz ini pada tahun 1915 di Chicago.
Musik jazz adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangan oleh warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan music Eropa dan Afrika.
Musik Afrika memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan musik Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal yaitu menyinggung harmoni dan melodi. Sehingga gabungan dari kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik baru. Musik Gospel dari gereja menyatu dengan yang dikenal pada abad 20 sebagai “blues” , menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik ke dalam instrumen.
Untuk memahami sejarah dan perkembangan musik jazz, ada baiknya saya membaginya dalam beberapa fase/era. Dari fase Dixieland dan Ragtime pada awalnya, kemudian era swing dan bigband (1930-1940), era bebop (pertengahan 1940), latin jazz (1950-1960an), jazz rock atau fusion (1970-an) dan perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru seperti acid jazz, funk jazz, cross music dan sebagainya.

Era Dixieland dan Ragtime
Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band. Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime.
Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari scene musik Chicago pada tahun 1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris Eddie Condon, saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland.
Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama, dengan para musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup, diikuti oleh closing ensemble, biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak seperti gaya-gaya musik jazz yang lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas, namun menawarkan variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar 1910-an.
Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam scene musik jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai suatu style jazz pertama, yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New Orleans, sampai mendekati 1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak fit untuk marching brass band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The Original Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi rekaman telah berkembang.
Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe Oliver dan Louis Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang berorientasi terhadap ensemble, dengan pemain trumpet memainkan melodi, harmoni dan countermelodi datang dari pemain trombon dan/atau clarinet. Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble, drum, tuba atau bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan, menjaga struktur dasar dari New Orleans jazz.

Era swing dan bigband
Duke Ellington Big Band Sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930, dansa filip merupakan dansa yang sangat populer di kala itu. Melodi yang mengiringi dansa ini harus lembut dan romantis, biasanya di iringi oleh sebuah orkestra. Orkestra tersebut di mainkan sesuai dengan apa yang dituliskan di suatu kertas dan penyanyinya harus menyanyikan dengan sangat lembut dan pelan (biasanya penyanyinya memakai suara tenor). Lalu music swing lambat laun meninggalkan orkestra string dan memilih untuk memakai yang lebih mudah, suatu aransemen yang lebih “seru” yang menghasilkan suara terompet dan instrumen yang memakai angin dan mengimprovisasi melodi.
Louis Armstrong menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam sejarah swing, disiarkan secara mendunia oleh suatu acara di stasiun radio Bing Crosby. Crosby berkata, “kami memperkenalkan kepada anda seorang yang adalah master dari swing dan saya akan meminta tolong kepadanya untuk memberi penjelasan kepada anda tentang apa itu musik swing. Lalu beberapa saat louis menjelaskan, “ow, musik swing, ya kami semua menyebutnya ragtime, lalu blues, lalu jazz. Dan sekarang disebut swing.”
Pada tahun 1930an merupakan kelahiran musik swing. Efek yang baru ini lebih bagus dibandingkan pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai musiknya, tentu membuat semua orang yang mendengarnya serasa ingin berdansa swing. Sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mengadopsi style ini di awal tahun 1930, tapi band yang bermain “manis” tetap menjadi band yang terpopuler di kalangan penari kulit putih sampai seseorang bernama Benny Goodman muncul di Ballroom Palomar pada bulan agustus 1955 dengan musiknya yang lebih “hot”.
Para penonton dari penari muda kulit putih sangat menyukai Ritme “hot” Goodman dan komposisi musik swingnya. Hot swing dan Boogie Woogie menjadi bentuk yang dominan dari musik amerika untuk sepuluh tahun ke depan. Lalu banyak bermunculan setelah swing ini menjadi populer. Sebagai contoh Bing Crosby dan Frank Sinatra memakai band swing untuk memberikan efek yang sangat bagus dalam musiknya dan tetap mempertahankan hal ini menjadi musik yang populer meskipun telah tiba saatnya era rock n roll.

Era Bebop
Miles DavisBebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai karakteristik unik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur harmoni daripada improvisasi pada melodi. Musik bebop dikembangkan di pertengahan 1940an dan mulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II.
Pada era tahun 1940an, para penggemar jazz mulai meninggalkan music swing tahun 30an. Para musisi papan atas seperti Dizzy Gillespie, Bud Powell, Charlie Parker, dan Thelonious Monk yang sangat terinspirasi dari generasi sebelumnya seperti Art Tatum, Ear hines, Coleman Hawkins, Lester Young, dan juga Roy Eldridge.
Bebop menggambarkan perubahan drastis dari music jazz era swing dengan karakter yang sudah dijelaskan diatas, tempo cepat, phrase yang asimetrik, melodi yang penuh dengan intrik, dan ritme yang benar-benar diubah secara drastic. Bebop sering tampak sebagai music yang nervous dan sering terputus dan terbagi. Tapi bagi hampir semua pemusik jazz dan juga peminat jazz di seluruh dunia, era music bebop diakui sebagai revolusi music jazz yang paling menarik dan indah.
Kebebasan yang ditawarkan music bebop dalam struktur musiknya benar-benar menentang kaedah music swing yang lebih ke arah aransemen music untuk orchestra atau band. Dalam music bebop, anda akan menemukan banyak sekali improvisasi individual dalam permainan chord dan alat musiknya. Bahkan ketika para musisi jazz sudah terbawa music mereka, jazz bebop akan memberikan anda sebuah improvisasi yang bersifat spontan dimana para musisi bahkan mungking tidak akan bisa mengulang improvisasi mereka dari awal hingga akhir. Disini adalah perbedaan paling besar dari music bebop bila dibandingkan dengan music swing. Penambahan kompleksitas dari melody yang dimainkan juga merupakan tren baru yang terdapat dalam jazz era bebop.
Pada kebanyakan permainan jazz bebop, ada beberapa instrument yang lazim digunakan. Instrumen-instrumen tersebut adalah saxophone, terompet, drum, bass, dan juga piano. Format awal dari jazz bebop ini dipopulerkan pleh duet Charlie Parker dan Dizzy Gillespie pada tahun 1940an. Permainan grup yang digawangi oleh Charlie Parker dan Dizzy Gillespie juga sering sekali menambahkan saxophone, gitar, trombone, atau biola dalam komposisi jazz bebop mereka. Meskipun hanya menjadi salah satu dari aliran music jazz, hingga saat ini jazz bebop masih dimainkan di seluruh dunia. Ciri khas berupa substitusi harmoni yang sangat kompleks serta improvisasi yang sangat bebas menjadi kesukaan dari banyak musisi jazz. Dalam semua pendidikan jazz, aliran dari jazz bebop ini dapat menjadi salah satu alternative untuk mengekspresikan diri.
Musik Bebop paling baik dimainkan dalam format small-group; quartets dan quintets terbukti ideal dengan alasan ekonomis dan artistik. Musik ini berkembang di lingkungan klab-klab jazz perkotaan, dimana penonton lebih memilih datang untuk mendengarkan permainan solo ketimbang untuk berdansa diiringi lagu favorit mereka. Secara singkat, musisi bebop menjadikan jazz suatu bentuk seni yang tidak hanya ditujukan untuk rasa, namun juga kecerdasan intelektual.
Bintang-bintang jazz bermunculan di era bebop, diantara mereka adalah trumpeters Clifford Brown, Freddie Hubbard dan Miles Davis, saxophonists Dexter Gordon, Art Pepper, Johnny Griffin, Pepper Adams, Sonny Stitt dan John Coltrane, dan trombonist J.J. Johnson.
Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi : hard-bop, West Coast, cool-jazz dan soul jazz diantaranya. Format small-group dari bebop, yaitu satu hingga tiga horns, piano, bass dan drums, tetap menjadi standard combo instrumentasi jazz sampai hari ini

sumber : google.com

Bait Tanpa Nada


Aku menyayangi mu diam – diam, bagai butiran gerimis yang jatuh dari atapnya jadikan pasir sebagai tempat persinggahan terakhir namun tanpa ada sedikitpun bunyi di atasnya ..
Apakah kamu juga jelmaan angin, yang bisa kurasa namun tak dapat ku genggam tuk aku bawa pulang, jadikan teman bernafas sampai nanti, hingga nanti tak ada nafas !
Aku berteriak sekencang mungkin melawan arus hingga suara ini serak bagai tak ada dahaga . Ketika hanya tersisa sedikit suara yang keluar, ingin ku berbisik ditekingamu dengan pelan perlahan berharap kau tenang ..
“ Selamat tidur wanita bersuara indah, ku harap suatu saat nanti ada seseorang yang tak biarkan ke6 senar gitarku usang dan menua terlalu lama tanpa sentuhan suara hingga tak terjamah ..”

Senin, 21 Mei 2012

Belom ada judul

Suara gemercik hujan malam ini ingatkan aku kepadamu
Hanya sejuk yang menyelimuti tubuh
" Rindu ini hanya sesaat dan tak ingin menggangu .."

Sering dulu ku dengar suaramu
Menghela lebih dekat berbisik ditelingaku

Kau datang genggam tanganku
Kau peluk tubuhku menangis dipundak ku
Ku tak menyesal sedikitpun tak pernah karena kau lah masa laluku

Pernah terfikir olehku tuk kembali
Tapi tak mungkin karena kau telah gores hatiku
Kau cabik semuanya hingga ku terluka dan semuanya telah sirna

Tapi kau yang buat ku tahu , betapa mencintamu itu indah :')

#Controversy Project#

Yang saya kagumi :)

Saya tidak tahu harus memulai ini dari mana soalnya udah lamaaaa banget gak nulis di blog ini , yang pasti saya sedang menulis sesuatu yang saya anggap harus saya tulis :'). Saya sedang menyukai sosok seorang Soraya Hylmi yang terakhir kali saya lihat kemarin di salah satu Televisi Swasta ( MetroTV ). Saat itu tampak ada Soraya Hylmi sebagai narasumber pemerhati seni , ahmad dhani sebagai narasumber ' pembela ' Lady gagah :O dan salah satu orang dari fraksi partai demokrat yang saya lupa namanya siapa . Saat itu acaranya membahas tentang konser Lady gaga yang akan konser diindonesia yang menurut saya sangat kontroversi karena menjadi perdebatan antara FPI dan ormas dengan pihak penyelenggara konser tsb --' . Saat itu saya melihat sosok wanita yang " SUBHANALLAH " cantik , pinter banget kalo udah mengemukakan pendapat secara fundamental . Memang wanita yang cantik dan pinter itu banyak , news caster juga banyak yang seperti itu TAPI Soraya Hylmi itu menurut saya SANGAT BERBEDA dari news caster yang pernah saya lihat di televisi :). Sebelum acara itu saya juga pernah melihat dia di TV tapi tidak terlalu sering , setelah saya tahu itu adalah Soraya Hylmi, dengan segera cari twitter " Bidadari itu " :p ( @sorayahylmi ) itu nama twitternya :'). Semenjak hari itu saya sayang rajin mengikuti kegiatan dia sehari - hari melalui dunia maya , yaitu di jejaring sosial ( TWITTER ). Kemarin malam secara kebetulan saya lihat TL di twitter dan TERNYATA SODARA - SODARA Soraya Hylmi memberikan kesempatan untuk bertanya via twitter hanya 15 menit . Saya seneng dong lihatnya dan dengan tergesa - gesa saya mengatur siasat mencari pertanya'an pintar untuk Soraya . Namun otak telah buntu dan pertanya'an yang keluar adalah " mbak @sorayahylmi bisa main futsal gak :'D #TanyaSoraya " itu pertanya'an saya untuk soraya . Dan tak lama kemudian ALHAMDULILLAH mention saya di balessss :D . Dia balesnya gini " Gak bisa main futsal , bisanya main'in hati kamu #EAAAAA #DUAAARRRR . Kalo gak percaya lihat aja di twitter saya , saya favorit.in tuh mention (@yudhoramarasya) walaupun cuma bales kaya gitu saya seneng doong , gilaaaaaaaaa . Cewek secantik dan sepintar itu bales mention saya :))) . Senengnya gak karuan , jungkir bolak balik medan - kebumen :p ( padahal saya tinggal di pontianak ) hahahahah . Sampe saat ini saya sangat mengagumi dia dan gak tahu sampe kapan saya akan mengagumi dia . Sederet wanita berprestasi juga menjadi idola saya yaitu ( Audy Item , RAISA , Astrid Sartiasari , Prisa Adinda Rianzi , dan Soraya Hylmi ). Sekian catatan hari ini :)

Selasa, 10 Januari 2012

Les Paul , penemu gitar electric



Gitar listrik merupakan salah satu alat musik paling populer saat ini.

Gitar listrik menghasilkan suara yang dengan mudah dapat dibedakan dan menambah daya tarik dari setiap lagu yang dibawakan.

Artis seperti Santana, Avril Lavigne dan Lenny Kravitz, merupakan beberapa dari banyak pemusik yang menggunakan alat musik ini.

Les Paul, yang bernama asli Lester Williams Polsfuss, dianggap sebagai penemu gitar listrik pertama.


Pada tahun 1950, Fender, produsen alat musik petik mulai merilis gitar listrik solid-body yang dinamakan Esquire Fender dan mengalami sukses komersial.

Sejarah Bahasa Jawa

Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa terutama di beberapa bagian Banten terutama di kabupaten Serang dan Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon, Jawa Tengah & Jawa Timur di Indonesia.

Penyebaran Bahasa Jawa

Penduduk Jawa yang berpindah ke Malaysia turut membawa bahasa dan kebudayaan Jawa ke Malaysia, sehingga terdapat kawasan pemukiman mereka yang dikenal dengan nama kampung Jawa, padang Jawa. Di samping itu, masyarakat pengguna Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam persentase yang cukup signifikan adalah : Lampung (61%), Bengkulu (25%), Sumatra Utara (antara 15%-25%). Khusus masyarakat Jawa di Sumatra Utara ini, mereka merupakan keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau, khususnya di wilayah Deli sehingga kerap disebut sebagai Jawa Deli atau Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera). Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan melalui program transmigrasi yang diselenggarakan semenjak jaman penjajahan Belanda.

Selain di kawasan Nusantara ataupun Malaysia. Masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di Kaledonia Baru bahkan sampai kawasan Aruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah Guyana Perancis dan Venezuela.

Fonologi
Dialek baku bahasa Jawa, yaitu yang didasarkan pada dialek Jawa Tengah, terutama dari sekitar kota Surakarta dan Yogyakarta memiliki fonem-fonem berikut:

Vokal: Depan Tengah Belakang i u e Y o ([) (T) a
Konsonan: Labial Dental Alveolar Retrofleks Palatal Velar Glotal Eksplosiva p b t d ˆ V tƒ d’ k g ” Frikatif s (‚) h Likuida & semivokal w l r j Sengau m n (s) r K
Perhatian: Fonem-fonem antara tanda kurung merupakan alofon.

Penjelasan Vokal
Tekanan kata (stress) direalisasikan pada suku kata kedua dari belakang, kecuali apabila sukukata memiliki sebuah pepet sebagai vokal. Pada kasus seperti ini, tekanan kata jatuh pada sukukata terakhir, meskipun sukukata terakhir juga memuat pepet. Apabila sebuah kata sudah diimbuhi dengan afiks, tekanan kata tetap mengikuti tekanan kata kata dasar.

Contoh: /jaran/ (kuda) dilafazkan sebagai [j'aran] dan /pajaranan/ (tempat kuda) dilafazkan sebagai [paj'aranan].
Semua vokal kecuali /Y/, memiliki alofon. Fonem /a/ pada posisi tertutup dilafazkan sebagai [a], namun pada posisi terbuka sebagai [T].
Contoh: /lara/ (sakit) dilafazkan sebagai [l'TrT], tetapi /larane/ (sakitnya) dilafazkan sebagai [l'arane]
Fonem /i/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [i] namun pada posisi tertutup lafaznya kurang lebih mirip [e].
Contoh: /panci/ dilafazkan sebagai [p'arci] , tetapi /kancil/ kurang lebih dilafazkan sebagai [k'arcel].
Fonem /u/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [u] namun pada posisi tertutup lafaznya kurang lebih mirip [o].
Contoh: /wulu/ (bulu) dilafazkan sebagai [w'ulu] , tetapi /ˆuyul/ (tuyul) kurang lebih dilafazkan sebagai [ˆ'uyol].
Fonem /e/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [e] namun pada posisi tertutup sebagai [[]. Contoh: /lele/ dilafazkan
sebagai [l'ele] , tetapi /bebek/ dilafazkan sebagai [b'[b[”].
Fonem /o/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [o] namun pada posisi tertutup sebagai [T].
Contoh: /loro/ dilafazkan sebagai [l'oro] , tetapi /boloK/ dilafazkan sebagai [b'TlTK].
Penjelasan Konsonan Fonem /k/ memiliki sebuah alofon. Pada posisi terakhir, dilafazkan sebagai [”]. Sedangkan pada posisi tengah dan awal tetap sebagai [k].
Fonem /n/ memiliki dua alofon. Pada posisi awal atau tengah apabila berada di depan fonem eksplosiva palatal atau retrofleks, maka fonem sengau ini akan berubah sesuai menjadi fonem homorgan. Kemudian apabila fonem /n/mengikuti sebuah /r/, maka akan menjadi [s] (fonem sengau retrofleks).
Contoh: /panjaK/ dilafazkan sebagai [p'arjaK], lalu /anVap/ dilafazkan sebagai [”'asVap]. Kata /warna/ dilafazkan sebagai [w'arsT].
Fonem /s/ memiliki satu alofon. Apabila /s/ mengikuti fonem /r/ atau berada di depan fonem eksplosiva retrofleks, maka akan direalisasikan sebagai [‚].
Contoh: /warsa/ dilafazkan sebagai [w'ar‚T], lalu /esˆi/ dilafazkan sebagai [”'e‚ˆi].

Fonotaktik
Dalam bahasa Jawa baku, sebuah sukukata bisa memiliki bentuk seperti berikut: (n)-K1-(l)-V-K2.
Artinya ialah Sebagai berikut:


- (n) adalah fonem sengau homorgan.
- K1 adalah konsonan eksplosiva ata likuida.
- (l) adalah likuida yaitu /r/ atau /l/, namun hanya bisa muncul kalau K1 berbentuk eksplosiva.
- V adalah semua vokal. Tetapi apabila K2 tidak ada maka fonem /Y/ tidak bisa berada pada posisi ini.
- K2 adalah semua konsonan kecuali eksplosiva palatal dan retrofleks; /c/, /j/, /ˆ/, dan /V/.


Contoh:


- a
- an
- pan
- prang
- njlen
Dialek-Dialek Bahasa Jawa
Bahasa Jawa pada dasarnya terbagi atas dua klasifikasi dialek, yakni :

- Dialek daerah, dan
- Dialek sosial


Karena bahasa ini terbentuk dari gradasi-gradasi yang sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia maupun Melayu, meskipun tergolong rumpun Austronesia. Sedangkan dialek daerah ini didasarkan pada wilayah, karakter dan budaya setempat. Perbedaan antara dialek satu dengan dialek lainnya bisa antara 0-70%. Untuk klasifikasi berdasarkan dialek daerah, pengelompokannya mengacu kepada pendapat E.M. Uhlenbeck, 1964, di dalam bukunya : "A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura", The Hague: Martinus Nijhoff[1].

Kelompok Bahasa Jawa Bagian Barat

- Dialek Banten
- Dialek Cirebon
- Dialek Tegal
- Dialek Banyumasan
- Dialek Bumiayu (peralihan Tegal dan Banyumas)
Kelompok pertama di atas sering disebut bahasa Jawa ngapak-ngapak.
Kelompok Bahasa Jawa Bagian Tengah :

- Dialek Pekalongan
- Dialek Kedu
- Dialek Bagelen
- Dialek Semarang
- Dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak, Kudus, Pati)
- Dialek Blora
- Dialek Surakarta
- Dialek Yogyakarta
- Dialek Madiun


Kelompok kedua di atas sering disebut Bahasa Jawa Standar, khususnya dialek Surakarta dan Yogyakarta.

Kelompok Bahasa Jawa Bagian Timur :

- Dialek Pantura Jawa Timur (Tuban, Bojonegoro)
- Dialek Surabaya
- Dialek Malang
- Dialek Jombang
- Dialek Tengger
- Dialek Banyuwangi (atau disebut Bahasa Osing)


Kelompok ketiga di atas sering disebut Bahasa Jawa Timuran.
Dialek sosial dalam Bahasa Jawa berbentuk sebagai berikut :
- Ngoko
- Ngoko andhap
- Madhya
- Madhyantara
- Kromo
- Kromo Inggil

Kamis, 11 Agustus 2011

Benarkah Barcode Berhubungan Dengan "666" Atau Simbol Setan?

Barcode atau Kode garis-garis batangan bukan barang baru bagi kebanyakan orang. Hampir di seluruh produk buatan pabrik, bahkan kini di banyak produk rumahan, semuanya mencantumkan kode batangan ini. Kode yang terdiri dari garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi oleh banyak kalangan dianggap sebagai sesuatu yang mempermudah pengidentifikasian suatu barang. Barcode ini lahir di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.
Perkembangan demi perkembangan global ini, membuat kalangan yang sejak awal mencurigai ada misi tersembunyi di balik penggunaan Barcode, semakin yakin dengan kecurigaannya. Mereka kebanyakan berlatar belakang sebagai Simbolog, Penulis, Peneliti, dan Pengkaji Alkitab.
Salah satunya adalah Mary Stewart Relfe, PhD. Perempuan pengusaha sukses dari Montgomerry, AS, yang juga berprofesi sebagai seorang pilot sekaligus instruktur peralatan Multi Engine Instrument Flight, telah menulis dua buah buku best-seller yang menyoroti konspirasi ini. Salah satunya berjudul “666 The New Money System” (1982).
Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart yang juga seorang pengkaji Alkitab, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia
Tiga TahapanMenurut Stewart, upaya Konspirasi untuk menguasai dunia dalam hal pengidentifikasian dan pengendalian dunia terbagi dalam tiga tahapan: tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal bagi langkah-langkah ini.
Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal. Penggabungan dua kodifikasi angka ini menjadi kode-kode batangan (Barcode) yang mirip dengan Barcode pada produk manufaktur yang telah diterapkan tiga tahun sebelumnya.
Awalnya diterapkan pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya. Namun pada perkembangannya juga mulai diterapkan pada manusia. Target utama tahap kedua ini adalah pemerintahan, perbankan, dan perusahaan-perusahaan pembuat kartu-kartu pintar (Smart Card).
Tahap ketiga meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.Angka IblisPara pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.






Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka. Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya.
Jadi, seluruh UPC Barcode yang tersebar di dunia ini memiliki rangka 666. Dalam bukunya, Mary Stewart Refle mengutip salah satu ayat Alkitab: “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya. Dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya adalah: 666” (Wahyu 13: 16-18)
Stewart meringkas bahaya dari Konspirasi dalam hal Barcode: “Penerapan teknologi Barcode pertama kali dilakukan pada produk barang, disusul kemudian pada kartu, dan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dalam masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang kontan… “