Aku menyayangi mu diam – diam, bagai butiran gerimis yang jatuh dari
atapnya jadikan pasir sebagai tempat persinggahan terakhir namun tanpa ada
sedikitpun bunyi di atasnya ..
Apakah kamu juga jelmaan angin, yang bisa kurasa namun tak dapat ku
genggam tuk aku bawa pulang, jadikan teman bernafas sampai nanti, hingga nanti
tak ada nafas !
Aku berteriak sekencang mungkin melawan arus hingga suara ini serak
bagai tak ada dahaga . Ketika hanya tersisa sedikit suara yang keluar, ingin ku
berbisik ditekingamu dengan pelan perlahan berharap kau tenang ..
“ Selamat tidur wanita bersuara indah, ku harap suatu saat nanti ada
seseorang yang tak biarkan ke6 senar gitarku usang dan menua terlalu lama tanpa
sentuhan suara hingga tak terjamah ..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar