Minggu, 27 Mei 2012

Bait Tanpa Nada


Aku menyayangi mu diam – diam, bagai butiran gerimis yang jatuh dari atapnya jadikan pasir sebagai tempat persinggahan terakhir namun tanpa ada sedikitpun bunyi di atasnya ..
Apakah kamu juga jelmaan angin, yang bisa kurasa namun tak dapat ku genggam tuk aku bawa pulang, jadikan teman bernafas sampai nanti, hingga nanti tak ada nafas !
Aku berteriak sekencang mungkin melawan arus hingga suara ini serak bagai tak ada dahaga . Ketika hanya tersisa sedikit suara yang keluar, ingin ku berbisik ditekingamu dengan pelan perlahan berharap kau tenang ..
“ Selamat tidur wanita bersuara indah, ku harap suatu saat nanti ada seseorang yang tak biarkan ke6 senar gitarku usang dan menua terlalu lama tanpa sentuhan suara hingga tak terjamah ..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar